Posts

Showing posts from 2018

Tidak Aku Menemukan Rumah

Image
Tidak Aku Menemukan Rumah Pengharapanku tidak pernah kuputuskan Rasa aman, rasa nyaman, selalu kuinginkan Aku mencoba membuka pintu dalam isakan Apadaya, terkuncilah tak pernah terbukakan Ketukan pintu kulempar berharap ada sambut Yang kudapat hanya bisikan-bisikan memberengut Kutengok kembali, ternyata rupa-rupa bercemberut Belakangan aku tahu, aku tak berhak menuntut Aku tak berhak, untuk menuntut pulang Pulang ke rumah yang selalu aku impikan Ke rumah yang kukira membahagiakan Yang kukira tempat keluarga disatukan Awal kira, mungkin butuh waktu Mengenal asing satu per satu Lagi-lagi aku merasa ragu Karena aku tahu, tak ada harga untuk usahaku Jika kau sebut ada rumah untukku Apakah iya, rumah itu menyambutku Karena sejauh yang aku tahu Rumah lalu, tak ikhlas menerimaku Jika ia sebut-sebut persoal keluarga Menjanjikan kenangan untuk bahagia Maka kau bisa melarangnya bicara belaka Karena percayalah aku rasa hal itu tiada Telah aku berlari menc...

Laut Bercerita : Mengulas Tragedi Penghilangan Paksa Mahasiswa Masa Orde Baru

Image
Biru Laut Wibisana. Aku mengenalnya dari pemutaran film pendek di acara Gramedia bulan April lalu. Film pendek yang sukses membuatku ikhlas membuang air mataku. Film pendek yang membuatku sangat tidak menyesal menempuh perjalanan Bandung-Jakarta dalam waktu hanya satu hari. Sayangnya baru seusai lebaran aku bisa membeli novel yang sudah lama aku incar baik karena memang sebelumnya ketersediaannya di toko buku yang tidak Ada atau ketersediaannya dana di dompetku. Sebenernya tidak hanya novel ini yang aku beli tapi novel ini yang kuputuskan untuk dibaca pertama kali.  "Matilah engkau mati Kau akan lahir berkali-kali..." Kalimat di atas adalah puisi dari Sang Penyair yang tercetak di paragraf pertama bagian prolog buku ini. Membaca prolognya saja aku sudah harus mati-matian menahan sesak. Alhasil aku seringkali menutup buku untuk beristirahat setiap pergantian bab baru. Pada sudut pandang Biru Laut, kita diajak untuk mengenang kembali bagaimana keharmonisa...

Mati Rasa

Image
Aku ingat masa-masa sekolahku yang tidak hanya dipenuhi oleh pikiran-pikiran tugas, ujian, dan sejenisnya. Dibandingkan sekarang ini, rasanya aku rindu merasakan gejolak perasaan yang muncul tiba-tiba. Semangat pergi ke sekolah karena seorang yang dulu sempat kukagumi. Membiarkan mataku diam-diam melirik sosoknya ketika dia lewat di dekatku. Membiarkan senyum terlukis tanpa sengaja hanya karena mengingat tentang kebaikan-kebaikannya. Sengaja berangkat sekolah lebih pagi hanya untuk sekadar melihatnya memasuki gerbang. Bahkan terkadang sengaja pamit ke kamar mandi hanya karena kelasnya sedang berolahraga di lapangan. Terdengar sangat norak memang, bahkan bisa dibilang alay banget aku dulu. Namun setidaknya aku punya berbagai warna mengenai perasaanku saat itu, pengalaman menggelikan di masa remaja. Berbeda dengan sekarang, kali ini pipiku sudah sulit untuk sekadar bersemu merah karena seseorang. Perutku tidak lagi merasakan geli bahagia karena seseorang. Aku tidak tahu kenap...

Itu Aku

Image
Gadis mungil itu tertunduk seram, tak pernah berani menatap mataku. Ia menambahkan dua sendok gula ke dalam secangkir teh hangatku sebelum kubentak lagi untuk kesekian kali. Lalu ia berjalan menjauh dengan tetap menunduk takut. Aku mereguk sisa-sisa teh hangat yang kuharap memberi kedamaian. Tak kunjung kembali, aku berteriak memanggil gadis itu. Tak muncul juga, aku tetap meneriakkan nama gadis itu hingga tenggorokanku sakit dan suaraku menjadi serak. Aku mulai bercermin dan tampak rupaku yang tak lagi indah karena kerutan marah di wajahku. Semakin aku perhatikan, itu aku, gadis kecil itu aku, gadis itu tergambar jelas sebagai bayanganku. Itu aku, menjadi budak oleh istana ego yang kubangun sendiri.

Kamu, dalam Pusiku

Image
Dalam kemajemukan karya, aku memilihmu untuk menjadi bintang inspirasiku. Dalam kerumitan susunan aksara, aku menemukanmu sebagai penyederhana imajinasiku. Dalam kekaburan waktu, aku memintamu untuk tetap bersamaku. Jika denganmu segalanya menjadi lebih mudah bagiku, mengapa aku tak pernah bisa menjadi penjembatan masalahmu? Jika denganmu senja di ufuk sana bisa terus berjibaku, mengapa aku masih kesulitan menyibak awan kelammu? Jika denganmu gemericik air bisa terdengar begitu merdu, mengapa aku tetap kau anggap ombak pengganggu? Adilkah untukku yang terus mengagumimu selagi kau terus lari menjauh? Pantaskah untukku memberikan mimpiku hanya untuk menghidupkan ego kehidupanmu? Bertahankah aku merelakan raga ini terjebak di dalam tirai pedih rahasiamu? Aku tahu, hanya aku masalahnya, pengejar angin lalu yang bahkan kusentuh saja tidak mau. Aku mengerti, mungkin memang aku terlalu tidak tahu diri terus membela dahan yang sudah terlebih dahulu jatuh. Aku memahaminya, seor...

Belenggu Tanggung Jawab

Image
Di sela kesibukanku kuliah, kepanitiaan, unit, aku baru sadar waktuku untuk melanjutkan karya mulai berkurang. Sebenarnya ingin hati untuk melanjutkan lembaran naskah mimpi yang kini mulai tak terjamah. Tertimpa oleh tugas-tugas kuliah, deadline artikel majalah, bahkan rapat-rapat kepanitiaan. Aku rindu masa itu. masa dimana waktuku kupangkas untuk berlama-lama memuntahkan imajinasi dari benakku. Aku rindu masa itu, masa dimana aku tersenyum geli dengan tokoh yang kubuat sendiri. Aku rindu masa itu, aku rindu. Sayangnya tanggung jawab akan semakin banyak, waktuku akan mulai berteriak. karena aktivitasku yang sudah tak berjarak.

KOMA

Image
Saya suka menjadi tidak terlihat. Hanya menjadi bayang-bayang. Tak pernah dihiraukan tapi akan tidak lengkap tanpa saya. Saya menerima dipandang sebelah mata. Hanya dianggap benalu pemisah di antara kata-kata. Saya tidak benci jika dibuang. Hanya diterima bila dibutuhkan dan ditendang setelahnya. Saya menerima dan menghargai diri saya. Lagipula mau bagaimanapun saya tetaplah tanda koma pemberi jarak dibalik nafas aksara tulisan. Hanya itu, pemberi jarak. Bukan titik yang bisa menyajikan suatu akhir. Mengakhiri segalanya dengan bahagia.

Elang

Image
Kelas semakin membosankan saja. Presentasi dari teman-temanku hanya disambut anggukan kepala mengantuk. Bahkan ini sudah hampir lewat batas waktu kelas. Mahasiswa yang akan menggunakan kelas ini juga sudah menunggu di depan pintu. Entah apa yang dipikirkan oleh dosenku ini, bukannya segera membubarkan kelas tapi semakin banyak melemparkan pertanyaan mengenai presentasi. Tak lagi ikut mendengarkan, aku masukkan semua buku dan barangku ke dalam tas. Aku kenakan sweater biru navy -ku yang bertuliskan " Petrichor" lalu menyimpan ponsel ke dalam kantong. Aku sudah benar-benar siap untuk mengakhiri kelas. Betul saja, tak lama setelah itu dosenku membubarkan kelas kami. Naya segera mendekatiku untuk ke kantin bersama, "Ca! Ayo." Ia menarik tanganku cepat. Aku mengangguk, tapi percuma saja keluar cepat-cepat. Mulut pintu begitu sesak dengan mahasiswa yang keluar juga yang akan masuk. Begitu keluar kelas aku berjalan di koridor gedung bersama Naya sebelum akhirnya tubu...

Dibalik Bungkam

Image
Hari-hari di kampus selalu memiliki kejutan-kejutan baru untukku. Menghabiskan setiap detik berharga membuat kenangan baru. Terlebih ketika dia yang lama tak pernah kutemui datang lagi. Mengajakku makan siang bersama di kantin kampus. “Hai Key, apa kabar?” Tanyanya. “Baik kamu?” “Baik juga. Lama banget ya kita nggak ketemu. Hm tiga tahun?” Aku tersenyum kecil, “Ya, sejak kamu pindah ke Surabaya kan?” Ia mengangguk. Tampilannya sudah beda sekarang. Tubuhnya menjulang tinggi dengan kacamata bertengger di wajahnya. Rambutnya yang dulu selalu dipotong cepak kini muncul dengan potongan spike. “Iya. Kamu betah sekali ya di Bandung.” Jawabnya lagi. Bagaimana tidak betah, Bandung selalu menjadi tempat favoritku. Tempat dimana aku mengenalnya, menjadikannya teman paling dekat, teman tempatku mengeluhkan segala masalahku. Tiba-tiba teleponnya berdering kencang mengalunkan music instrument yang selalu disukainya sejak dulu. “Bentar ya Key. Halo?” Ia menjawab teleponnya s...

Kompilasi Foto Semester 1 ITB

Image
Okay, Saya memang orang paling lemot dan susah dalam membuat judul yang menarik. Jadi yasudah kalian tahu saya akan membuat kompilasi foto selama berkuliah di ITB satu semester ke belakang. GANESHA GRESIK Sebelum berangkat ke Bandung dan gathering bareng anak-anak Ganesha Gresik. UI, ITB, UGM GRESIK Kumpul perdana keluarga festival kampus. Acara tahunan persembahan mahasiswa UI, ITB, UGM Gresik. AWAL DI ITB Bersama ITB Gresik 2017. OSKM ITB 2017 Potret keluarga OSKM 94 OHU 2017 Bersama anak-anak Gresik 17. GANESHA GRESIK JALAN-JALAN Ini mumpung kuliah belum hectic-hectic amat, kita jalan-jalan ke gatau daerah mana pokoknya arah ke Lembang gitu. Ini anak 17 aja. Ini waktu makrab GG di Villa Lembang. KEPANITIAAN WISUDA OKTOBER 2017 Wajah-wajah kusut setelah flashmob. Hari H Wisokto! BOULEVARD Ini waktu pelantikan dan ki...
If you say I am not scared, believe me, I'm sure I am. If you say I have a lot of people around, believe me, I still feel lonely. Then if you say I am tough, believe me, I am weak as clouds in the sky.