KOMA

Saya suka menjadi tidak terlihat. Hanya menjadi bayang-bayang. Tak pernah dihiraukan tapi akan tidak lengkap tanpa saya.

Saya menerima dipandang sebelah mata. Hanya dianggap benalu pemisah di antara kata-kata.

Saya tidak benci jika dibuang. Hanya diterima bila dibutuhkan dan ditendang setelahnya.

Saya menerima dan menghargai diri saya. Lagipula mau bagaimanapun saya tetaplah tanda koma pemberi jarak dibalik nafas aksara tulisan. Hanya itu, pemberi jarak. Bukan titik yang bisa menyajikan suatu akhir. Mengakhiri segalanya dengan bahagia.

Comments

Popular posts from this blog

Sempat Salah Jurusan, Tapi Mimpi Tetap Harus Dicapai

Tentang Kalian

Sedikit dari Aku