Hadir
Runtuh lagi satu rasa yang lama kubangun
Akibat ada satu manusia beruntung yang hadir
Jika ditanya, aku pun tak bisa menjawabnya
Karena ia hadir dengan hebat
Mungkin sudah setebal tembok cina yang kubangun
Namun kehadirannya seakan hanya merobek seutas kertas
Membiarkanku larut hanyut dalam kagum
Karena hanya ia hadir, aku terlupa
Yang diberikannya rasa yang berbeda
Debar yang berbeda dengan sebelumnya
Perhatian kecilnya, membuat semua beda dengan sebelumnya
Karena ia hadir, ketika aku merunduk lelah
Interaksi kecil, lelucon manis, tawa renyah
Berjalan beriringan, memberi tatap kagum
Semua sikap kecil yang tidak sedikitpun orang sadar
Karena ia hadir, ketika aku berjalan sendiri
Bukan seperti yang dulu, kata kawan
Nada bicaranya, berbeda dengan yang dulu
Tapi ia benar-benar seperti imajinasiku
Karena ia hadir, untuk menjadi berbeda dengan yang lalu
Comments
Post a Comment