Posts

Another curhatan gapenting

Kayaknya enak deh curhat di sini... entahlah semoga gaada yg buka blog ini lagi wkwkwkwk btw aku br menyadari sesuatu? Keknya aku orgnya gampang trauma deh, hemm mungkin bukan trauma ya tapi lebih ke sulit ngelupain sesuatu yg beneran bikin aku seneng/ sakit hati. Aku dulu perasaan sgt menghargai pertemanan pokok i will try my best to have a bestfriend. Tapi makin ke sini aku makin ga percayaan sama org wkwkwk kalo diinget2 lagi kayaknya gara2 pas smp aku tau temen deketku ngomongin aku di belakang deh dan aku ganyangka banget dan auto pgn ngehindar gitulho.. soalnya sejak itu juga prinsipku yaudah berteman untuk sementara aja, like oke kelas 8 circleku ini, kelas 9 bakal ganti lagi sesuai kebutuhan.. that's why aku smp sma gapunya temen yg bener2 bisa kucurhatin semua2nya. Circle smaku yg dr kelas 10 masih kontakan si cuma akunya aja yg ngerasa udh nggak sefrekuensi. Temen kuliah? Oh God covid really ruined my college life. Meskipun aku juga belum bener2 bisa terbuka sama temen ku...

Life Sucks

Hi again people! I choose to write here bc i know, no one will read my blog hahaha. You know what? Just like the title, life sucks. I hate it, I hate people, I wanna be alone forever. Being a girl sucks. Being a first child sucks. Can i just run? Can i just live like whatever i want? Why there are a lot of people try to disturb me, just leave me alone doing what i'm doing. God please i hate it here. Just kill me already, i give up. Dear time, can you stop?? I just dont wanna grow up. Why everybody want to control me? Fuck off you all this is my life. I live it not you so just get out my life!

Rasa Paling Sakit

Sejauh ini maka aku berdiri dengan darah Meracau mengenai debar yang telah kacau Tak terhindarkan ingin rasa berteriak Namun aku hanya ingin tangis lirih yang menghias Perlahan setiap lapis pertahanan runtuh lepas Kedua kaki terpaku tak bergerak Melihat kamu, akhirnya melangkah pergi Tak memberi jejak, kulepas dengan sajak Aku menyerah karena terlalu lelah Karena yang jenuh sebentar lagi akan lumpuh Kini, aku tinggalah janji tak terpenuhi Menahan sendiri, rindu dalam candu Karena bukan mudah untuk lupa Terutama untuk terlampau lama suka Seakan wajah, melebur dalam jiwa Sehingga hilang namun matamu tetap nyalang bagai elang Realita kamu terburu melaju Namun lingkunganku masih tak setuju Ragamu lenyap dalam senyap Namamu, masih akan dalam sajakku sejak dulu Maka jangan hadir untuk memperpanjang angan Sedihku sudah ingin tampak tertangkap mata Tawa senyumku sedikit lagi akan menjadi sendu Aku lemah, menyimpan remah luka terperih Sendiri, tanpa kamu yang tak...

--

Bosan hidup. Bosah hidup yang penuh kotak-kotak batasan. Batasan yang selalu memberi peringkat pujian, peringkat atas kemampuan. Ya aku iri, dengan segala hal yang lebih mampu ketimbang diriku. Ya aku sedih, karena usahaku tidak ada harganya. Dan ya, aku capek hidup dalam sistem yang mengikatku saat ini. Sistem yang merenggut rasa kebebasanku. Kadang pengen aja gitu balik masa lalu merubah hidupku 180 derajat. Mungkin aku akan memilih agar tidak terpaku menjadi anak yang pintar yang bisa masuk SMP favorit, masuk SMA favorit, juga agar masuk ke jurusan dengan kebanggaan tertinggi. Mungkin aku akan lebih mengenal diriku dan sebenarnya apa yang aku inginkan. Capek aja sama sistem yang seakan mengikatku padahal banyak sekali keinginan dan ide yang muncul di otakku. Dari keinginan belajar menulis, sastra, art, digital art, grafis, finance, dan masih banyak keinginanku untuk mempelajari sesuatu. Tapi lagi-lagi memang tidak mungkin, tidak bisa. Karena aku masih harus menyelesaikan sistem ...

Quarter Life Crisis

Image
Akhir-akhir ini aku suka resah. Tiba-tiba muncul banyak sekali perasaan takut. Aku takut beranjak dewasa, lulus dari kuliah dan harus memulai kehidupan fase berikutnya. Aku kelimpungan berpikir sebenarnya aku mau apa? Aku merasa tiba-tiba di titik bosan. Berada di titik aku tidak tahu mau ngapain setelah ini, besok, dan seterusnya. Dulu aku selalu membuat hidupku terencana, lulus SMA mau masuk ITB, jurusan Teknik Kimia. Sambil kuliah aku akan buat novel, setelah lulus akan kerja atau sekalian membuat industri sendiri. Bahkan aku juga ingin melanjutkan studi di luar negeri mengenai sejarah, jurnalis, psikologi. Meskipun orangtua selalu saja bilang kalau mau S2 harus menikah dulu. Bukankah sebuah rencana yang sangat luar biasa? Tidak tau kenapa akhir-akhir ini aku sering cari informasi pekerjaan, karena aku setakut itu nantinya mau bekerja di mana. Apalagi papaku sempat pesan kalau bisa bantu adik-adik. Kalau orang bertanya sekarang, mau sekolah lagi atau kerja aku akan manta...

Hadir

Image
Runtuh lagi satu rasa yang lama kubangun Akibat ada satu manusia beruntung yang hadir Jika ditanya, aku pun tak bisa menjawabnya Karena ia hadir dengan hebat Mungkin sudah setebal tembok cina yang kubangun Namun kehadirannya seakan hanya merobek seutas kertas Membiarkanku larut hanyut dalam kagum Karena hanya ia hadir, aku terlupa Yang diberikannya rasa yang berbeda Debar yang berbeda dengan sebelumnya Perhatian kecilnya, membuat semua beda dengan sebelumnya Karena ia hadir, ketika aku merunduk lelah Interaksi kecil, lelucon manis, tawa renyah Berjalan beriringan, memberi tatap kagum Semua sikap kecil yang tidak sedikitpun orang sadar Karena ia hadir, ketika aku berjalan sendiri Bukan seperti yang dulu, kata kawan Nada bicaranya, berbeda dengan yang dulu Tapi ia benar-benar seperti imajinasiku Karena ia hadir, untuk menjadi berbeda dengan yang lalu

Teman

Kali ini mau ngomong asal ajasih, mengenai apa yang aku rasakan dulu, kemarin, hingga saat ini. Entah ini masalahnya apa, di lingkunganku, atau memang ada yang salah dengan diriku. Sejak dulu aku percaya pertemanan, aku suka menghabiskan waktu bersama teman-temanku. Aku menceritakan segala hal yang aku rasakan, aku berusaha menjadi teman terbaik. Bahkan aku bisa saja mendeklarasikan diri bahwa aku adalah teman paling loyal kala itu. Satu waktu, aku suka dengan seseorang, ya layaknya orang suka pada umumnya aku kepoin segala hal tentang dia. Sayangnya yang aku dapat hanya curhatan-curhatan dia mengenai kesendirian. Tidak memercayai akan pertemanan, dan suka hidup hanya sendirian. Otomatis, aku mempertanyakan hal itu, menurutku teman adalah anugerah paling indah. Bagaimana bisa ada seseorang yang tidak menyukai pertemanan? Realitanya semua pertanyaan itu terjawab satu per satu. Aku mendengar omongan belakang oleh teman baikku sendiri. Perlahan, aku tidak lagi merasa terajak untuk...