Posts

Showing posts from January, 2020

Quarter Life Crisis

Image
Akhir-akhir ini aku suka resah. Tiba-tiba muncul banyak sekali perasaan takut. Aku takut beranjak dewasa, lulus dari kuliah dan harus memulai kehidupan fase berikutnya. Aku kelimpungan berpikir sebenarnya aku mau apa? Aku merasa tiba-tiba di titik bosan. Berada di titik aku tidak tahu mau ngapain setelah ini, besok, dan seterusnya. Dulu aku selalu membuat hidupku terencana, lulus SMA mau masuk ITB, jurusan Teknik Kimia. Sambil kuliah aku akan buat novel, setelah lulus akan kerja atau sekalian membuat industri sendiri. Bahkan aku juga ingin melanjutkan studi di luar negeri mengenai sejarah, jurnalis, psikologi. Meskipun orangtua selalu saja bilang kalau mau S2 harus menikah dulu. Bukankah sebuah rencana yang sangat luar biasa? Tidak tau kenapa akhir-akhir ini aku sering cari informasi pekerjaan, karena aku setakut itu nantinya mau bekerja di mana. Apalagi papaku sempat pesan kalau bisa bantu adik-adik. Kalau orang bertanya sekarang, mau sekolah lagi atau kerja aku akan manta...

Hadir

Image
Runtuh lagi satu rasa yang lama kubangun Akibat ada satu manusia beruntung yang hadir Jika ditanya, aku pun tak bisa menjawabnya Karena ia hadir dengan hebat Mungkin sudah setebal tembok cina yang kubangun Namun kehadirannya seakan hanya merobek seutas kertas Membiarkanku larut hanyut dalam kagum Karena hanya ia hadir, aku terlupa Yang diberikannya rasa yang berbeda Debar yang berbeda dengan sebelumnya Perhatian kecilnya, membuat semua beda dengan sebelumnya Karena ia hadir, ketika aku merunduk lelah Interaksi kecil, lelucon manis, tawa renyah Berjalan beriringan, memberi tatap kagum Semua sikap kecil yang tidak sedikitpun orang sadar Karena ia hadir, ketika aku berjalan sendiri Bukan seperti yang dulu, kata kawan Nada bicaranya, berbeda dengan yang dulu Tapi ia benar-benar seperti imajinasiku Karena ia hadir, untuk menjadi berbeda dengan yang lalu

Teman

Kali ini mau ngomong asal ajasih, mengenai apa yang aku rasakan dulu, kemarin, hingga saat ini. Entah ini masalahnya apa, di lingkunganku, atau memang ada yang salah dengan diriku. Sejak dulu aku percaya pertemanan, aku suka menghabiskan waktu bersama teman-temanku. Aku menceritakan segala hal yang aku rasakan, aku berusaha menjadi teman terbaik. Bahkan aku bisa saja mendeklarasikan diri bahwa aku adalah teman paling loyal kala itu. Satu waktu, aku suka dengan seseorang, ya layaknya orang suka pada umumnya aku kepoin segala hal tentang dia. Sayangnya yang aku dapat hanya curhatan-curhatan dia mengenai kesendirian. Tidak memercayai akan pertemanan, dan suka hidup hanya sendirian. Otomatis, aku mempertanyakan hal itu, menurutku teman adalah anugerah paling indah. Bagaimana bisa ada seseorang yang tidak menyukai pertemanan? Realitanya semua pertanyaan itu terjawab satu per satu. Aku mendengar omongan belakang oleh teman baikku sendiri. Perlahan, aku tidak lagi merasa terajak untuk...