Sejak dulu aku hanya menulis dan menulis karena aku suka. Setiap ada perubahan perasaan yang cukup signifikan aku akan menuliskannya dalam beberapa kalimat. Sejujurnya aku juga tidak tahu mengapa aku suka menulis. Mengapa dan untuk siapa selama ini aku menulis?

Tak hanya menulis, membaca adalah kegiatan sederhana yang juga kusukai. Anggaplah apa itu membaca. Semua orang juga membaca. Semua orang membaca dan menulis setiap hari setiap waktu. Entah itu untuk bekerja, sekolah, atau hanya sekedar mengisi waktu luang. Mungkin semua orang melakukannya tapi aku menyukainya.

Sekarang aku cukup tahu kenapa aku senang menulis. Kesepian. Bermasalah dengan komunikasi sosial. Ya. Jika aku tinjau kembali tulisan-tulisanku, aku selalu menulis semua masalahku meluapkan emosiku. Bukankah itu berarti aku kesepian? Untuk bercerita saja aku hanya punya buku, pensil atau mungkin laptop. Seperangkat alat kehidupan yang sama sekali tidak akan mengerti perasaanku meski ribuan kata kutulis menggunakan mereka. Aku selalu iri dengan adikku. Temannya banyak, gampang bergaul dengan orang bahkan mudah sekali baginya untuk bercerita apapun pada mamaku. Sedangkan aku? Bahkan dengan mama aku tidak nyaman untuk bercerita.

Beberapa penulis mungkin punya masalah yang sama denganku. Aku sering membaca tulisan-tulisan yang isinya mengenai jeritan-jeritan ketakutan, keputusasaan, bahkan aku juga pernah membaca tulisan seakan minta pertolongan.

Orang seperti aku memang terlihat seperti apatis, tidak peduli dengan lingkungan. Tapi tolong jangan kucilkan orang sepertiku. Karena justru itu masalahku. Maka bantu aku, baca tulisanku, pahamilah pesan-pesan yang kutulis di dalamnya.

Comments

Popular posts from this blog

Sempat Salah Jurusan, Tapi Mimpi Tetap Harus Dicapai

Tentang Kalian

Sedikit dari Aku