Hari Itu Datang Juga
Semenjak bulan September lalu aku sudah memulai perkuliahanku. Dan semenjak itu pula aku mulai tidak menjadi diriku. Tubuhku bagai robot yang mengerjakan aktivitas tanpa tahu apa tujuannya. Ya, aku merasa limbung bingung tanpa arah. Aku mencoba membaur, cukup berhasil, tetapi selalu saja ada yang menjatuhkan pertahananku.
Sampai saat ini perang masih bergejolak dalam hatiku. Aku benar-benar buta akan apa sebenarnya yang ingin disampaikan oleh Tuhan kepadaku. Setiap malam aku bertanya kenapa kenapa dan kenapa?
Hari kemarin perbincanganku dengan beberapa orang malah membuatku semakin pening. Seakan hatiku kembali mantap untuk mengejar mimpiku. Seakan yang kulakukan di sini adalah sia-sia. Lantas bagaimana ragaku menerimanya? Ragaku terlanjur tersandung jatuh kedalam lingkarang kebohongan. Namun hatiku masih melalang buana mengejar mimpi lamaku.
Jadi aku ingin bertanya pada kalian, apa aku harus berhenti sekarang?
Sampai saat ini perang masih bergejolak dalam hatiku. Aku benar-benar buta akan apa sebenarnya yang ingin disampaikan oleh Tuhan kepadaku. Setiap malam aku bertanya kenapa kenapa dan kenapa?
Hari kemarin perbincanganku dengan beberapa orang malah membuatku semakin pening. Seakan hatiku kembali mantap untuk mengejar mimpiku. Seakan yang kulakukan di sini adalah sia-sia. Lantas bagaimana ragaku menerimanya? Ragaku terlanjur tersandung jatuh kedalam lingkarang kebohongan. Namun hatiku masih melalang buana mengejar mimpi lamaku.
Jadi aku ingin bertanya pada kalian, apa aku harus berhenti sekarang?
Comments
Post a Comment