Perbedaan Itu Indah

Ada sebuah cerita. Sebuah cerita cinta. Ini cerita tentang lelaki seniman dan gadis penulis. Ini cerita tentang mereka yang berbeda. Mereka yang tak pernah memiliki kesamaan.

Lelaki ini tak pernah punya harapan. Ia tak pernah mempercayai adanya cinta. Jangankan cinta, teman pun hanya dianggapnya sebagai media pelengkap dalam hidup. Di kesehariannya ia hanya duduk sendiri memainkan gitar kesayangannya. Jika bosan tak henti ia menggambar beberapa sketsa kehidupan. Baginya tak pernah ada mimpi dalam hidup. Tak pernah ada harapan dalam hidup. "Kalau sekarang ya sekarang. Besok beda lagi!" ujarnya. 

Sedangkan di sisi lain, hidup seorang gadis penuh dengan kebahagiaan. Selalu memiliki harapan dan cita-cita. Baginya hidup adalah cinta. Cinta yang selalu memberinya kebahagiaan. Begitu bahagianya, ia tak pernah lupa menuliskan seluruh cerita hidupnya dalam secarik kertas. Dituliskan serangkaian kata-kata indah mengenai hidupnya, mengenai pertemanannya. 

Apakah mungkin kedua individu dengan dinding perbedaan dapat saling melihat? Dapat saling jatuh ke dalam palung kasih sayang? Ini nyatanya, suatu saat mereka berdua bertemu. Mereka berdua saling jatuh cinta. Mereka air dan minya yang memiliki berjuta perbedaan. Namun terkadang mereka juga bisa menyelaraskannya dengan keunikan mereka sendiri. 

Hal ini membuat sang lelaki kembali memiliki harapan. Hal ini membuat sang gadis dapat melihat kerasnya kehidupan. Kini mereka berjalan bersama di jalan yang berbeda. Seringkali sang gadis membuat serangkaian kata untuk dibuatkan sebuah lagu oleh sang lelaki. Tak jarang pula sang lelaki menggoreskan pensilnya untuk melukis senyum bahagia si gadis. Bukankah sebenarnya perbedaan itu indah? 


Alv
18:57

Comments

Popular posts from this blog

Sempat Salah Jurusan, Tapi Mimpi Tetap Harus Dicapai

Tentang Kalian

Sedikit dari Aku